DARI ULAMAH KE SULTANAH: GENEALOGI DAN DINAMIKA KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM BIROKASI PEMERINTAHAN ISLAM ABBASIYAH SAMPAI KESULTANAN ACEH
FROM ULAMAH TO SULTANAH: GENEALOGY AND DYNAMICS OF WOMEN'S LEADERSHIP IN THE BUREAUCRACY OF ABBASID ISLAMIC GOVERNMENT TO THE ACEH SULTANATE
Keywords:
Kesultanan Aceh, Peradaban Islam, Dinasti AbbasyiahAbstract
Kepemimpinan perempuan dalam khazanah Islam masih menjadi perdebatan yang cukup kontroversial di kalangan sarjana Islam. Pasalnya, perempuan dianggap tidak dapat/mampu menjadi pemimpin karena faktor-faktor feminimitas. Namun demikian, terdapat berbagai fakta sejarah yang mana perempuan memiliki andil besar dalam khazanah Islam mulai dari pemuka agama yang kompeten dan pemimpin pemerintahan Islam. Jika ditelisik, ulamah telah terdapat sejak masa awal Islam dan sampai pada era dinasti Abbasiyah intelektualitas perempuan menjadi salah-satu pilar kemajuan peradaban Islam. Pada Dinasti Abbasiyah kaum perempuan bertugas untuk mendidik anak perempuannya, mengajarkan kebudayaan, seni, dan pengetahuan. Terdapat beberapa perempuan yang memang dapat diakui kemampuannya dalam bidang intelektual pada masa Abbasiyah ini, seperti Zubaidah binti Ja’far bin Yahya al-Barmaki (752-844 M), Burhan ad-Din Khatun (1158-1234 M), Sharajat al-Durr (1235-1257 M), Umm al-Darda (w. 758 M), Waladah Binti Mu’tasim Billah dan lain sebagainya. Munculnya para ulamah pada masa pemerintahan Islam, memunculkan berbagai dampak pada sistem birokrasi Islam, seperti munculnya sultanah Islam di Aceh. Penelitian ini menjelaskan data-data sejarah melalui studi kepustakaan, melihat peran perempuan dalam peradaban Islam dari Abbasiyah sampai Kesultanan di Aceh. Studi ini diharapkan mampu memberikan cara pandang sejarah dan hukum Islam dalam hal kepemimpinan perempuan dalam masyarakat.